IHT( IN HOUS TRAINING) HARI KETIGA SMP NUR LINTANG: SEMAKIN MENDALAM DAN BERMAKNA
Hari Rabu, 25 Juni 2025, SMP Nur Lintang kembali menyelenggarakan kegiatan In House Training (IHT) yang kini telah memasuki hari ketiga. Bertempat di ruang pertemuan SMP Nur Lintang, kegiatan ini berlangsung dengan antusiasme tinggi dari seluruh peserta. Hari ini menjadi istimewa karena kehadiran Narasumber dari pengawas sekolah Kabupaten Temanggung, Bapak Hermanto, S.Pd., M.Si., yang memberikan materi pembinaan sekaligus motivasi kepada para guru.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMP Nur Lintang, Bapak Sulaiman, S.Pd., yang menyampaikan ucapan selamat datang kepada narasumber. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan terima kasih atas kesediaan Bapak Hermanto hadir dan berbagi ilmu dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Beliau juga menekankan bahwa IHT merupakan salah satu sarana penting dalam meningkatkan kompetensi guru secara berkelanjutan.
“IHT ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para guru untuk terus berkembang, berinovasi, dan melakukan pembaruan dalam praktik pembelajaran di kelas,” ujar Bapak Sulaiman.
Hari ketiga IHT ini menandai semakin mendalamnya proses pembelajaran internal di SMP Nur Lintang. Tidak hanya sebagai rutinitas tahunan, IHT menjadi momen refleksi, pembinaan, dan penguatan visi bersama dalam mewujudkan pendidikan yang lebih bermakna dan berkualitas.
Dalam sesi In House Training (IHT) hari ketiga ini menghadirkan Bapak Hermanto, S.Pd., M.Si., pengawas dari Kabupaten Temanggung, menyampaikan materi yang berjudul “Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua.” Materi ini menjadi sangat relevan dan mendalam, sejalan dengan semangat peningkatan kualitas pembelajaran di era pendidikan modern.
Pemaparan beliau dibagi menjadi tiga bagian utama: pengertian pembelajaran mendalam, kerangka pembelajaran mendalam, dan implementasi pembelajaran mendalam.
1. Pengertian Pembelajaran Mendalam
Menurut Bapak Hermanto, pembelajaran mendalam bukan sekadar proses transfer pengetahuan, melainkan sebuah pendekatan yang memungkinkan peserta didik mengalami dan memahami pembelajaran secara utuh dan bermakna. Tiga ciri utama dari pembelajaran mendalam yang beliau sampaikan adalah:
Berkesadaran: Peserta didik menyadari tujuan belajar, proses yang dijalani, serta pentingnya materi dalam kehidupan nyata. Kesadaran ini menjadi pondasi motivasi intrinsik.
Bermakna: Pembelajaran harus memiliki keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan konteks nyata peserta didik. Materi yang relevan akan lebih mudah dipahami dan diingat.
Menggembirakan: Proses belajar yang menyenangkan akan menciptakan suasana kelas yang positif dan menghilangkan kecemasan belajar.
Untuk mencapai ketiga aspek tersebut, diperlukan pendekatan holistik yang mencakup olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga.
Olah pikir berhubungan dengan kemampuan kognitif, berpikir logis dan kritis.
Olah hati berkaitan dengan pembentukan karakter dan kepekaan sosial.
Olah rasa menyentuh ranah estetika, kreativitas, dan empati.
Olah raga menekankan pentingnya kesehatan fisik dan keseimbangan jasmani dalam mendukung proses belajar.
2. Kerangka Pembelajaran Mendalam
Dalam membangun pembelajaran yang mendalam, Bapak Hermanto menyampaikan ada delapan komponen penting yang harus dikembangkan secara terpadu:
Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan YME
Pendidikan tidak bisa dilepaskan dari nilai spiritual. Keimanan dan ketakwaan menjadi landasan moral peserta didik dalam berpikir dan bertindak.
Kewarganegaraan
Pembelajaran mendalam juga harus membentuk peserta didik menjadi warga negara yang bertanggung jawab, memahami hak dan kewajibannya dalam masyarakat.
Kreativitas
Dalam menghadapi tantangan abad 21, kemampuan untuk menciptakan solusi baru sangat dibutuhkan. Guru perlu menciptakan ruang bagi peserta didik untuk berpikir out of the box.
Kemandirian
Peserta didik harus dilatih untuk belajar secara mandiri, mengambil inisiatif, dan tidak selalu bergantung pada guru.
Komunikasi
Kemampuan menyampaikan gagasan secara efektif dan menerima umpan balik adalah aspek penting dalam proses belajar.
Kesehatan
Pembelajaran yang baik tidak melupakan aspek kesehatan fisik dan mental peserta didik. Lingkungan belajar harus mendukung keseimbangan hidup sehat.
Kolaborasi
Dunia saat ini menuntut kerja sama, bukan sekadar kompetisi. Pembelajaran mendalam melibatkan banyak kegiatan kolaboratif antar siswa.
Penalaran Kritis
Siswa perlu didorong untuk berpikir kritis, menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan membuat keputusan secara rasional.
Di samping itu, beliau menekankan bahwa dalam setiap proses pembelajaran mendalam, peserta didik perlu melalui tiga tahap kunci:
Memahami: Peserta didik tidak hanya mengetahui, tetapi benar-benar memahami konsep dan makna dari materi yang dipelajari.
Mengaplikasi: Pemahaman harus diwujudkan dalam tindakan nyata, baik dalam konteks akademik maupun kehidupan sehari-hari.
Merefleksi: Proses evaluasi dan refleksi menjadi bagian penting agar siswa dapat mengukur perkembangan diri dan memperbaiki proses belajar.
Guru dalam pembelajaran mendalam juga memiliki tiga peran utama:
Sebagai aktivator: Guru memicu rasa ingin tahu, membangkitkan motivasi, dan menantang siswa untuk berpikir lebih jauh.
Sebagai kolaborator: Guru tidak berdiri sendiri, tetapi bekerja bersama siswa, rekan sejawat, dan pihak lain dalam proses pembelajaran.
Sebagai pengembang budaya belajar: Guru harus menjadi teladan dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan adaptif terhadap perubahan.
3. Implementasi Pembelajaran Mendalam
Bagian terakhir dari pemaparan Bapak Hermanto adalah bagaimana implementasi pembelajaran mendalam dapat dilakukan secara konkret dalam satuan pendidikan, khususnya di SMP Nur Lintang. Ada tiga tahapan utama yang harus diperhatikan:
a. Perencanaan
Guru perlu menyusun RPP atau perangkat ajar yang mencerminkan prinsip-prinsip pembelajaran mendalam. Perencanaan tidak hanya fokus pada target kurikulum, tetapi juga pada pengembangan kompetensi dan karakter siswa.
Hal-hal yang perlu dirancang dengan matang antara lain:
Tujuan pembelajaran yang jelas dan relevan.
Strategi dan metode yang variatif dan kontekstual.
Media dan sumber belajar yang mendukung keterlibatan aktif siswa.
Penilaian yang autentik dan menyentuh berbagai aspek.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran mendalam mengedepankan keaktifan siswa. Guru berperan sebagai fasilitator dan pendamping. Pembelajaran dilakukan dengan pendekatan tematik, kolaboratif, serta menggunakan teknik tanya jawab, diskusi, proyek, dan pemecahan masalah. Beberapa karakteristik pelaksanaan yang disampaikan oleh Bapak Hermanto antara lain: Suasana kelas yang inklusif dan menghargai perbedaan.
Fokus pada proses, bukan hanya hasil.
Penggunaan media dan teknologi untuk memperkaya pembelajaran.
c. Asesmen
Asesmen dalam pembelajaran mendalam tidak terbatas pada penilaian kognitif, tetapi juga mencakup sikap, keterampilan, dan proses. Penilaian dilakukan secara berkelanjutan, reflektif, dan berbasis bukti autentik seperti portofolio, jurnal belajar, dan hasil proyek.
Harapan Narasumber
Di akhir sesi, Bapak Hermanto menyampaikan harapannya agar pembelajaran mendalam tidak hanya menjadi teori semata, melainkan benar-benar dipahami dan diaplikasikan secara konsisten di lingkungan SMP Nur Lintang. Ia mengajak seluruh guru untuk bersama-sama membangun budaya belajar yang bermutu dan berkelanjutan, serta mampu menjawab tantangan zaman.
Pembelajaran yang mendalam, menurut beliau, bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan komitmen, kolaborasi, dan semangat belajar yang tinggi, guru-guru di SMP Nur Lintang diyakini mampu menjadi pelopor pendidikan yang inklusif, bermakna, dan menggembirakan bagi semua peserta didik.
Sesi ini ditutup dengan diskusi interaktif dan refleksi bersama, yang menandai kuatnya semangat perubahan dan pembaruan di kalangan guru. Dengan pemahaman yang semakin mendalam, IHT hari ketiga menjadi tonggak penting dalam perjalanan pendidikan di SMP Nur Lintang menuju masa depan yang lebih bermutu.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
In House Training Guru SMP & SMA Nur Lintang Kedu
PELAKSANAAN IN HOUSE TRAINING (IHT) SMP DAN SMA NUR LINTANG SEMUA JADI BINTANG TEMANGGUNG_Pada hari Sabtu, 21 Juni 2025 bertempat di ruang kelas SMA Nur Lintang yang beralama
Pengumuman Kelulusan Siswa Kelas IX SMP Nur Lintang Kedu
Hari ini Senin tanggal 2 Juni 2025, telah dilaksanakan penyampaian pengumuman hasil belajar / kelulusa siswa kelas IX tahun pelajaran 2024/2025. Pengumuman kelulusan disampikan langsu
Gamadhikari Berbagi 2025
12/3/2025 Kabinet Gamadhikari melakukan kegiatan bagi-bagi takjil geratis di lingkungan Pondok Pesantren Karang Santri. kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan ol
New era : Kabinet Gamadhikari
Hello everyone… Salam hangat dari kami, Pengurus OSIS SMP Nur Lintang Kedu masa bakti 2024/2025 kabinet Gamadhikari. Taukah kalian nama kabinet kami diambil dari bahasa sansek
Pelantikan dan serah terima jabatan pengurus OSIS masa bakti 2024/2025
Setelah dilakukannya proses pemilihan calon ketua OSIS periode 2024/2025 secara langsung pada tanggal 8 Januari 2025 lalu, SMP Nur Lintang menyelenggarakan kegiatan upacara pela
P5 : Suara Demokrasi 2025
Rangkian Proyek P5 Suara Demokrasi SMP Nur Lintang telah selesai diselenggarakan. Kegiatan proyek ini berlangsung selama 1 minggu, dimulai pada hari senin tanggal 3 hingga 8 Februari
Gelar Karya P5 Tema : Bhineka Tunggal Ika “Mengenal Ragam Budaya Indonesia Melalui Window Shopping”
Kedu (31/10/24) SMP Nur Lintang Kedu menggelar kegiatan istimewa yaitu Gelar Karya P5 dengan tema Bhineka Tunggal Ika “mengenal ragam budaya Indonesia melalui window shopping&rdq
Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra 2024
Peristiwa Sumpah Pemuda yang tepat terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928 menjadi momen lahirnya Bulan Bahasa dan Sastra. Peringatan bulan bahasa dan sastra bertujuan untuk membina dan m
EKXTRA PRAMUKA
Pramuka adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diadakan pada jenjang SD, SMP, dan SMA. Kegiatan ekstrakuler pramuka ini sangatlah penting diajarkan di tingkat Sekolah Men